Mengenal Antioksidan (Dari A sampai Z!)

Mengenal Antioksidan (Dari A sampai Z!)

Melalui iklan di televisi ataupun media cetak, Anda mungkin sering mendengar istilah antioksidan dan radikal bebas. Antioksidan disebut-sebut amat bermanfaat dalam memerangi radikal bebas. Begitu banyak suplemen yang ditawarkan, sampai Anda begitu kebingungan menentukan pilihan. Sebelum simpang-siur ini membuat Anda makin pening, ada baiknya baca dulu paparan Cosmo seputar seluk-beluk antioksidan, yang dibantu oleh Dr. Inge Permadhi, M.S., spesialis gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Apa Itu Antioksidan?

Antioksidan adalah suatu sistem pertahanan tubuh, yang digunakan untuk melindungi keutuhan sel-sel tubuh terhadap serangan radikal bebas (bedakan dengan sistem imunitas, yang merupakan pertahanan terhadap infeksi).

Antioksidan berkaitan dengan oksigen. Antioksidan sendiri ada dua macamnya. Ada yang dihasilkan oleh tubuh sendiri, ada juga yang harus didapat dari luar. Di saat antioksidan alami dalam tubuh sudah tidak mampu mengatasi radikal bebas, kita memerlukan bantuan antioksidan dari luar.

Bentuknya bisa berupa makanan, bisa juga bisa berupa suplemen. “Selama Anda yakin makanan yang disantap telah bervariasi, jumlahnya telah cukup, Anda tidak perlu minum suplemen. Namun, jika tidak yakin, suplemen antioksidan akan jadi pilihan yang baik,” kata Dr. Inge.

Suplemen antioksidan sendiri terdiri dari vitamin A, C, E, mineral, lalu ada juga zinc, magnesium, dan copper. Berbagai vitamin dan mineral ini akan berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh.

Berolahraga? Perbanyak Antioksidan!

Pertanyaan Anda sekarang mungkin adalah kapan kita perlu mengonsumsi banyak antioksidan? Jika kadar stres yang menerpa Anda rendah, Anda juga tidak menjalani olahraga berat, tidak terpapar polusi, yang berarti tidak ada yang akan menyebabkan timbulnya radikal bebas, mungkin kadar antioksidan dalam tubuh Anda masih cukup.

“Namun, bila Anda hidup di lingkungan berpolusi tinggi, paparan sinar matahari pun tinggi, dan Anda rajin berolahraga untuk kesehatan tubuh, atau Anda sedang menderita sakit, itu saatnya untuk mendapat asupan tambahan antioksidan. Juga bila pola makan Anda kurang baik dan variasinya pun kurang. Segera konsumsi antioksidan,” tutur Dr. Inge.

Mengapa olahraga? Pikir Anda mengerut kening. Ya, olahraga memang sebenarnya baik. Namun, perlu diketahui juga bahwa proses oksidasi dalam tubuh kita menyebabkan lapisan luar sel tubuh, yaitu sel lemak, menjadi rusak.

Sedangkan, pada saat kita berolahraga, lemak dalam tubuh kita dibakar dan otomatis mengalami proses oksidasi. “Bila Anda lihat, banyak atlet yang di masa tuanya mengidap penyakit jantung koroner, padahal mereka sendiri memiliki gaya hidup yang sehat. Itu sebenarnya dikarenakan kadar antioksidan yang begitu kurang, sehingga radikal bebas yang terbentuk pun pada akhirnya merusak tubuh,” jelas Dr. Inge.

Karenanya, meski olahraga itu memang baik, Anda harus tahu bagaimana menangkalnya agar tidak berefek buruk. Caranya adalah dengan memberi asupan antioksidan tambahan.

Ada beberapa sumber antioksidan dalam makanan yang bisa Anda santap secara rutin. Yang paling banyak kandungannya adalah pada buah-buahan dan sayuran.

“Vitamin C, yang sifatnya larut air, banyak terdapat pada buah-buahan yang rasanya asam. Sedangkan, vitamin A banyak dikandung oleh buah-buahan yang berwarna kuning, oranye, atau sayuran berwarna hijau tua dan vitamin E pada biji-bijian dan kecambah,” kata Dr. Inge.

Namun, karena vitamin A dan E sifatnya larut lemak, ada baiknya Anda memerhatikan batasannya. “Vitamin C yang larut air akan dibuang tubuh dengan mudah lewat air bila berlebihan. Tapi, tidak demikian halnya dengan vitamin A dan E yang larut lemak. Bisa berbahaya kalau mengendap terlalu banyak di dalam tubuh,” Dr. Inge memperingatkan.

“Yang paling aman adalah vitamin A yang terdapat pada buah-buahan dan sayuran, yang disebut juga pro vitamin A atau beta karoten. Pada saat tubuh memang memerlukan, barulah pro vitamin A ini akan diubah menjadi vitamin A.”

Menyiasati Asupan

Penuaan dini dan tubuh yang mudah sakit adalah pertanda bahwa kadar antioksidan dalam tubuh Anda kurang. Untuk bisa mencapai kadar antioksidan yang cukup hanya melalui makanan, Anda perlu menyantap minimal lima porsi buah (bila dengan sayur menjadi delapan porsi) setiap hari. Untuk setiap porsi buah sendiri, setidaknya harus ada lima macam buah yang berbeda. Mulai dari jambu, jeruk, pisang, salak, sampai anggur.

Selain itu, Anda pun harus memastikan agar buah-buahan itu sendiri bervariasi setiap harinya. Jadi, tidak itu-itu saja. “Jika Anda sudah bisa makan seperti ini dengan teratur, asupan antioksidan untuk tubuh Anda sudah cukup. Jika tidak, Anda bisa mengonsumsi suplemen antioksidan,” kata Dr. Inge.

Memilih suplemen antioksidan sendiri sebenarnya susah-susah gampang. Jika Anda mengonsumsi multivitamin, vitamin C, E, dan mineral yang terkandung di dalamnya biasanya tidak memadai untuk menjadi antioksidan, tapi bisa mencukupi bila kita kekurangan. Namun, jika Anda memilih suplemen antioksidan, dengan penekanan pada vitamin dan mineral tertentu, jumlah antioksidan yang diberikan pada tubuh akan mencukupi.

Jika Anda terpikir untuk mengonsumsi multivitamin sekaligus suplemen antioksidan, ada baiknya Anda hitung dulu kandungannya dan sesuaikan dengan batasan yang diberikan. Anda bisa juga menyiasatinya dengan mengonsumsi suplemen antioksidan ditambah dengan vitamin B kompleks. Namun, sekali lagi, bila Anda tak yakin, ada baiknya Anda berkonsultasi pada dokter gizi.

0 comments: