Pada sebuah forum seksologi, ada pertanyaan sederhana yang diajukan seorang wanita. Pertanyaan itu cukup pendek dan singkat: Berapa sih ukuran Mr P yang "enak" untuk wanita?
Jawabannya bisa sangat panjang. Karena antara satu perempuan dan wanita lainnya tidaklah sama. Ada yang mengatakan untuk ukuran yang segini punyaku rasanya sudah penuh sesak. Sementara wanita lainnya mengatakan ia belum merasakan sensasi untuk ukuran yang sama.
Hal lain yang disukai perempuan dalam bercinta adalah ukuran Mr P. Sebagian perempuan menyukai ukuran besar bukan karena fungsinya, melainkan persoalan estetika semata. Alias nyaman ketika dipegang-pegang. Bagi pria? Porsi besar adalah keampuhan menambah percaya diri.
Sebenarnya Mrs V adalah ruang virtual yang membesar dan merenggang untuk mengakomodasi kehadiran Mr Dick. Ruang syaraf sensitif berakhir di kedalaman dua pertiga.
Itu artinya dua pertiga dari kedalaman Mrs V yang terpenetrasi sudah cukup memberikan sensasi maksimal. Namun umumnya perempuan menyukai sensasi rasa penuh jika penetrasi mengenai ujung dasar Mrs V.
Mr Dick yang sedang tegang merupakan equalizer jempolan. Lelaki berperabotan kecil saat masih lembek, ketika ereksi ukurannya menjadi lebih besar dibanding dengan mereka yang berperabotan dengan ujung bergelambir. Dengan kata lain, hanya kesannya saja yang 'gede'.
Ukuran seolah-olah menjadi amat penting sebenarnya gara-gara cerita klasik sensual dan tayangan film. Tentu saja ukuran setiap orang bervariasi seperti halnya bagian tubuh yang lain.
Bagi sebagian besar perempuan, ukuran Mr Dick menjadi kurang penting dibanding fungsinya. Seperti kata Dr Sandor Gardos dari portal MyPleasure, ukuran Mr Dick ideal adalah cukup kecil untuk pas di lubang pintu, dan cukup besar untuk ditemukan ketika sedang gelap-gelapan.
Sexologist juga mengatakan, pada jam ini perempuan sangat mudah memulai bercinta, dan melakukan eksperimen seks lainnya. Kondisi ini akan berlangsung terus hingga pukul 20.00.
Bagi kaum pria rentang waktu pukul 14.00-20.00, adalah saat tepat untuk membuat eksperimen dalam bercinta.
Pada malam hari, hormon melatonin para perempuan kembali meningkat. Rasa kantuk akan lebih cepat muncul, sehingga hasrat bercinta akan dengan sendirinya menurun.
Tapi apapun kondisi pada malam hari, para perempuan akan sangat on the mood dengan suasana romantis dan penuh kemanjaan di tengah rasa kantuknya.
Para sexologist juga telah menyimpulkan bahwa kebanyakan perempuan mengaku merasakan pengalaman seks terbaik dalam keadaan setengah tertidur. (jongjava.com)
Labels: Seksologi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment